Masyarakat Tegal seharusnya bangga dengan prestasi yang selama ini diciptakan oleh Turah. Pasalnya, Turah menggunakan bahasa Tegal dalam keseluruhan dialog di dalam filmnya. Dengan kata lain, ini adalah film berbahasa Tegal pertama yang akan melaju dan berkompetisi di ajang sekelas Oscar. Keren, bukan?
(Baca Juga: Slamet Rahardjo Tanggapi Rencana Remake Film G30S/PKI)
2. Bertahan dua minggu di bioskop
Seperti dikatakan sebelumnya, film-film festival seperti Turah nyatanya kurang diminati oleh masyarakat Indonesia saat ditayangkan di bioskop.
Berbeda dengan kiprahnya di panggung festival dunia, Turah hanya berumur dua minggu di bioskop Indonesia. Hal itu juga yang membuat Wicaksono tak menyangka filmnya dipilih sebagai perwakilan Indonesia di ajang Oscar.