"Enggak nyangka umurnya bisa sepanjang ini, sudah hampir setahun, ternyata masih ada yang memgapresiasi Turah. Dari 2016 akhir, terus masuk festival, terus baru masuk di bioskop bulan kemarin dan hanya bertahan dua minggu lebih di Tegal. Terus turun bioskop, lalu dipercaya untuk mewakili ini," ujar Wicaksono saat dihubungi awak media.
3. Hanya mendapatkan lima ribu penonton
Minimnya apresiasi penonton Indonesia terhadap film festival terlihat sangat jelas dari jumlah penonton yang didapatnya. Ketika film-film komersil berlomba-lomba mencapai jutaan penonton, film sekelas Turah sudah merasa puas meski hanya mendapat lima ribu penonton.
"Totalnya 5.000 sekian. Oh, aku tahu rasanya! Rasanya aku ingin bikin film lagi. Sudah ada planning bikin film lagi," jawab Wicaksono penuh semangat saat ditanya jumlah penonton yang didapat oleh Turah.
4. Awalnya film asal jadi
Tak pernah terpikirkan sama sekali oleh Wicaksono filmnya akan berkompetisi untuk masuk seleksi di ajang sekelas Oscars. Melihat filmnya jadi saja sudah merupakan kepuasan tersendiri bagi Wicaksono.