4.Gita Cinta dari SMA
Awal ‘80-an, Rano Karno dan Yessi Gusman begitu populer setelah membintangi film Gita Cinta dari SMA garapan Arizal, pada 1979. Perfin bahkan mencatat, film itu sukses mendulang 162.050 penonton di Jakarta. Sebuah angka fantastis di era tersebut.
Sekitar 44 tahun setelah sukses Gita Cinta dari SMA, sutradara Monty Tiwa dan Starvision Plus merilis versi remake film tersebut, pada 9 Februari 2023. Sayang, film yang dibintangi Prilly Latuconsina, Yesaya Abraham, dan Arla Ailani itu tak mampu meraih lebih dari 100.000 penonton.
5.Catatan Si Boy
Film Indonesia yang tak seharusnya dibuat remake berikutnya adalah Catatan Si Boy. Film garapan Nasri Cheppy ini pertama kali dirilis pada 1987 dan dibintangi Onky Alexander, Didi Petet, dan Meriam Bellina. Kesuksesan film itu bahkan menghasilkan empat sekuel yang masing-masing dirilis pada 1988, 1989, 1990, dan 1991.
Sekitar 36 tahun setelah sukses film pertamanya, Hanung Bramantyo bersama MD Pictures menggarap versi remake Catatan Si Boy. Film yang dibintangi Angga Yunanda dan Syifa Hadju itu hanya mampu mendulang 103.064 penonton dalam 4 hari penyangannya, pada Agustus silam.
6.Lupus
Penggarapan film Lupus bermula dari novel karya Hilman Hariwijaya yang begitu populer pada era ‘80-an. Kisahnya kemudian diangkat sutradara Achiel Nasrun ke layar lebar dan dirilis pada 24 September 1987.
Seperti novelnya, film itu pun sukses besar dan berhasil melambungkan nama Ryan Hidayat dan Nurul Arifin. Pada 4 April 2013, Benni Setiawan merilis proyek remake Lupus dengan menggandeng Acha Septriasa dan Migdad Addausy sebagai pemeran utama. Sayang, film remake itu tak sesukses versi originalnya.
Demikian ulasan Okezone seputar film Indonesia yang tak seharusnya dibuat remake.*
(SIS)