Meski kini divonis menderita kanker payudara, Nunung tetap kekeh masih ingin bekerja untuk membantu keluarganya.
Keputusan itu sempat membuat sang suami, Iyan Sambiran, merasa khawatir akan terkait rumah tangganya.
Hal itu disampaikan oleh Iyan saat berbincang dengan Denny Sumargo dalam podcast yang diunggah di channel Youtube Curhat Bang Denny Sumargo, Rabu (8/2/2023).
"Kasihan, sedih negliatnya karna sakitnya itu. Sementara dia harus nanggung keluarga dengan keuangan dia sendiri yang mepet," ungkap Iyan.
Selama Nunung bekerja, Iyan sebagai manajer juga turut mengatur keuangan Nunung. Sehingga dia cukup tahu siapa saja yang dibantunya.
"Saya tahu semua keuangannya ke mana, ngalir-ngalirnya ke mana," lanjutnya.
Iyan mengaku, meski mendukung Nunung membantu keluarganya, ia juga ingin Nunung memikirkan rumah tangga mereka.
Apalagi, kini kondisi Nunung tak bisa membuatnya maksimal dalam bekerja.
"Kalau sebagai suami, bicara rumah tangga harusnya punya tujuan sendiri, dibandingkan dengan apa yang sudah dilakuin selama ini terhadap keluarga," ujar Iyan.
"Memang itu bagian dari kita, tapi belakangan-belakangan saya berpiki juga, terus rumah tanggaku piye?," sambungnya.
"Aku sendiri ngikutin kebiasaan yang sudah-sudah, dia suka bantu keluarga, itu baik dan saya support, saya juga bantu," tegasnya.
"Tapi di ujung-ujung, di saat kita susah, kita sendiri, akhirnya seperti cerita ke temen, akhirnya yang bantu juga teman, jalannya dari sana," lanjut Iyan.
Kini, ia hanya berharap Nunung bisa memikirkan dirinya sendiri dan kesehatannya. Bahkan, Iyan sesungguhnya memiliki keinginan untuk bekerja agar bisa membantu sang istri.
"Keinginan saya, istri saya kalau sudah memang sudah lelah capek tidak mampu untuk bekerja dengan keadaan yang bagaimana biarkah saya yang bekerja," ucap Iyan.
"Itu dia yang gak bisa, karena istri saya harus memikirkan keluarganya, kalau saya yang bekerja pendapatan saya apa sebesar istri saya?," terangnya.
Namun, semua keinginan Iyan itu ditolak oleh Nunung. Wanita 59 tahun itu merasa tidak bisa jika melakukan aktivitasnya tanpa didampingi oleh sang suami.
"Kan yang ngurusin saya semua dia, dulu kerja ya udah ditinggal pekerjaannya ngurusin saya," sahut Nunung.
"Kerja profesional, dia sama aku kerja, dia punya hak dari hasil saya. Cuma walaupun sekarang haknya dia, ternyata habis juga ke aku," jelas Nunung.
"Dulu waktu masih ramai, suamiku sempat punya tabungan banyak banget, dari hasil kerja," lanjutnya.
Kini, Iyan hanya bisa menuruti permintaan istrinya. Meskipun, hati kecilnya tetap memikirkan terkait masa depan rumah tangga mereka.
Dirinya juga ingin membantu sang istri saat sudah tak mampu lagi bekerja seperti sekarang.
"Belakangan ini timbul, kayaknya saya butuh kerja. Harus kerja di luar supaya untuk mempersiapkan ke depannya di saat istri berhenti, saya bisa leading, sudah sempat berpikir begitu," kata Iyan.
"Tapi kalau aku masih sehat, aku kerja terus," timpal Nunung.
"Ini kendalanya, untuk saya kerja keluar itu kendalanya," ucap Iyan.
"Aku enggak bisa kalau bukan dia yang ngurus," tegas Nunung pada Denny.
"Saya sebagai suami tinggal tunggu waktu, artinya kapan saya harus bekerja sendiri. Kebetulan sekarang ini istri masih membutuhkan saya karena ke mana pun di mana pun saya mendampingi," kata Iyan.
Lebih lanjut, Iyan mengungkapkan bahwa dulu dirinya harus diam-diam menyimpan uang sang istri agar memiliki simpanan.
Bahkan, uang yang dikumpulkannya tersebut mampu membuat Nunung membeli dua kos-kosan.
"Kelebihannya mampu mensupport keluarga besarnya dan dia gak pernah menghitung yang dia berikan dan baik sekali," ungkap Iyan saat ditanya Denny terkait kelebihan dan kekurangan sang istri.
"Kekurangannya tidak memikirkan diri sendiri jadi apapun yang didapat dari dia dia tidak simpan buat dia sendiri," lanjutnya.
"Dulu waktu masih jalan megang dia di OVJ, Ini Talkshow, saya sengaja diam-diam saya save, sampai ngumpul banyak baru saya utarakan," ucap Iyan.
"'Ini uang kamu sudah ada segini, mau dijadikan apa?' tadi sudah cerita jadi kos-kosan, itu saya atur. Sampai punya dua kos-kosan," imbuhnya.
Meski begitu, akhirnya kos-kosan tersebut dijual saat Nunung terjerat kasus narkoba pada 2019 lalu.
Lagi-lagi hal itu dilakukan untuk membantu keluarga Nunung. Apalagi saat itu Nunung tidak dapat bekerja sehingga tidak memiliki penghasilan.
"Karena musibah kemarin (2019), kita tulang punggung, jadi harus dilepas (dijual) satu-satu, kalau enggak kasihan yang di Solo," ucap Iyan.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.