Share

Periskop 2023: Perfilman Nasional setelah Pandemi COVID-19

Claudia Noventa, Okezone · Senin 09 Januari 2023 13:46 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 09 206 2742782 prediksi-perfilman-nasional-setelah-pandemi-covid-19-i54aARbUVX.jpg Marissa Anita, Wicky V. Olindo, Kamila Andini, Rusli Eddy, dan Joko Anwar. (Foto: Claudia/Okezone)

JAKARTA – Perfilman Indonesia akhirnya kembali menggeliat setelah badai COVID-19 mereda. Selain itu, ada pula perkembangan yang mencolok dari industri film kini.

Diketahui, pandemi COVID-19 yang mulai menyerang dunia pada 2020 lalu dan baru mereda di pertengahan tahun 2022. Membuat para senias tak perlu lagi khawatir dalam menampilkan karya-karya mereka.

Apalagi, konten lokal yang semakin disambut dengan hangat oleh para penikmat film di Indonesia dan dunia melalui streaming platform yang memang berkembang saat COVID-19 melanda.

Streaming platform memang mengubah kebiasaan orang dalam menikmati film, dari yang awalnya ke bioskop kini bisa lebih mudah dengan menonton melalui streaming platform.

Industri film yang mulai berkembang itu memantik rasa optimis tersendiri bagi para pelaku industri film untuk menyambut tahun 2023.

Bahkan, menurut sutradara Joko Anwar, kebiasaan yang berubah membuat mereka lebih siap dalam menghadirkan lebih banyak film berkualitas dan pilihan yang semakin beragam.

Acara on the Scene: The Present and Future of Film Indonesia. (Foto: Claudia/Okezone)

“Kehadiran streaming platform memberikan harapan bagi filmmakers untuk bisa membuat film dengan tema-tema yang dipandang tidak terlalu safe untuk bioskop, sehingga memungkinkan kami untuk mengeksplorasi berbagai cerita dan genre, seperti science fiction,” kata Joko Anwar dalam acara ‘On the Scene: The Present and Future of Film Indonesia’, pada Jumat (25/11/2022) lalu.

Selain itu, Kamila Andini yang baru saja merampungkan produksi serial “Gadis Kretek” hasil adaptasi dari novel karya Ratih Kumala juga menyampaikan pandangannya terkait adaptasi film dari buku.

Menurutnya, streaming platform memudahkan dan membuat kekhawatirannya hilang saat ingin memproduksi film yang diadaptasi dari buku.

Follow Berita Okezone di Google News

“Dari awal saat membaca novel ‘Gadis Kretek’, kami menemukan berbagai tantangan untuk mengangkatnya ke dalam film, mulai dari biaya, keterbatasan durasi, hingga banyaknya karakter. Namun dengan berubahnya zaman ke era serial yang saat ini banyak diangkat oleh streaming platform dan durasi yang lebih panjang kami jadi mempunyai lebih banyak ruang untuk mengeksplorasi karakter dengan lebih kompleks dan luas,” ujar Kamila.

“Menurut saya ini akan menjadi sesuatu yang terus dilakukan,” tegas sutradara 36 tahun itu.

Sementara itu, menurut Wicky V. Olindo yang merupakan produser “The Big 4”, streaming platform juga membantu para sineas muda untuk berkembang dan bisa menjadi wadah yang menjanjikan di masa depan industri perfilman.

“Banyaknya streaming platform dan konten memberikan peluang kepada filmmakers untuk menunjukkan skill mereka. Yang menyenangkan di era pandemi ini, sebuah era keemasan bagi streaming platforms, adalah genre yang makin bervariasi. Melihat hal tersebut, saya menemukan banyak filmmakers yang akan [tampil] menjanjikan di masa depan,” kata Wicky V. Olindo.

Lebih lanjut, Rusli Eddy selaku Content Lead Indonesia untuk Netflix menerangkan proses pitching yang harus dilalui oleh para pembuat film, khususnya anak-anak muda yang bercita-cita untuk masuk ke dunia perfilman.

“Gen-Z merupakan kelompok yang sangat kreatif. Butuh keberanian dari streaming platform seperti Netflix atau stakeholders di dunia perfilman untuk melibatkan talenta-talenta baru. Saat ini mulai bermunculan nama-nama yang belum pernah didengar. Bagi mereka yang memiliki aspirasi untuk menjadi seorang filmmaker, harus berani untuk mulai dari bawah dan dari awal karena banyaknya produksi adalah peluang,” ungkapnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini