Share

Tembang Jawa dalam Film Tumbal Kanjeng Iblis Bikin Merinding, Punya Makna Tersirat

Raden Yusuf Nayamenggala, MNC Portal · Senin 26 Desember 2022 20:28 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 26 206 2734676 tembang-jawa-dalam-film-tumbal-kanjeng-iblis-bikin-merinding-punya-makna-tersirat-WI5Ts5sNkQ.jpg Tumbal Kanjeng Iblis. (Foto: Dok. Visinema)

JAKARTA - Setelah berhasil menarik antusiasme penonton untuk memadati studio di bioskop-bioskop Tanah Air. Tiket film Tumbal Kanjeng Iblis dilaporkan telah habis terjual di sejumlah kota pada hari pertama tayang.

Film tersebut mengisahkan tentang pemuja setan yang dihadiran dengan sejumlah adegan mengejutkan. Namun, selain adegan dan cerita yang mencekam, terdapat juga sebuah tembang yang membuat bulukuduk merinding.

Tembang tersebut dilantunkan oleh Rosa (Putri Ayudya) dan Sang Nenek (Laksmi Notokusumo). Pada salah satu adegan di film Tumbal Kanjeng Iblis, Rosa melantunkan mantra berupa tembang yang liriknya berbahasa Jawa.

Lirik tersebut berbunyi "Upayane awet nem, endahing warna, kebak ing karaharjan. Salawase, salawase, salawase,".

Adapun arti dari lirik tersebut adalah "Ingatkah kamas waktu sujud bersamamu? Janji suci berserah jiwa raga seputih tulang. Upayakan awet muda dan indahnya rupa. Terpenuhinya harta dan kejayaan. Selamanya, selamanya, selamanya."

Mengenai tembang tersebut, Putri Ayudya merasa liriknya sangat cocok dengan ceritanya. "Tembang tersebut ngingetin aku sama Never Enough-nya Loren Allred, tapi versi Rosa. Serem Banget, cocok dengan ceritanya," ujar Putri pada keterangan resminya. 

Sementara itu, pada adegan lainnya tembang tersebut menyiratkan peringatan, yakni ketika sang Nenek sedang membersihkan meja, dia juga menyenandungkan tembang tersebut sebagai peringatan tentang bahaya yang mengintainya.

Lirik lagu tersebut berbunyi "Wengine wus sirep, ati panas ora asrep. Bapakmu, Nduk, gawe atine bingung. Ibumu, Nduk, gawe atine limbung. Lahirmu, Nduk, ngrujit ngrujit atine linglung. Babo babo, macan galak wulu badak. Mongso borong ragane tinarik sarak. Angslup lebur raganira. Pejah mangayat suksma,".

Follow Berita Okezone di Google News

Apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, untaian lirik tersebut memiliki arti "Malam telah berlalu. Hati panas, tak juga dingin. Ayahmu, Nduk, membuat hatinya bingung. Ibumu, Nduk, membuat hatinya limbung. Lahirmu, Nduk, remuk redamkan hatinya, linglung. Babo babo, macan galak kulit badak. Kulepas tangan, tubuhmu tertarik sarak. Menyusup tubuh, lebur ragamu. Musnah."

Mengenai tentang lirik tersebut, Laksmi Notokusumo selaku pemeran Sang Nenek mengatakan, bahwa lirik tersebut dibuatnya dengan pertimbangan yang sangat matang, agar sesuai dengan cerita dalam film.

"Tembang tersebut dinyanyikan Nenek sebagai peringatan pada Tia mengenai besarnya duka dan dendam Rosa untuk memusnahkan Tia," ujar Laksmi.

Saat ini, para penikmat film horor sudah bisa menyaksikan Tumbal Kanjeng Iblis yang sudah tayang di seluruh bioskop Tanah Air.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini