Sebelumya, Jerinx juga buka-bukaan terkait mengapa kepribadiannya memang kerap berapi-api. Dia mengaku lingkungan kecilnya turut memberi dampak terhadap karakter pribadinya. Bagaimana tidak, Jerinx yang lahir di Kuta, Bali 44 tahun silam, acap kali menyaksikan perkelahian para turis lantaran pengaruh minuman beralkohol.
"Meskipun sebenarnya trauma-trauma itu masih ada. Saya masih ingat tuh bagaimana orang dibacok, orang kepalanya dipukul pakai batu, dari kecil lah melihat kayak gitu," ungkapnya.
(nit)