Untuk memastikan bahwa Felix yang meneror Ricky adalah Felix yang melakukan penusukan pada ayahnya, Al pun langsung bergegas menuju ke Lapas. Disana, ia bertemu dengan Felix.
Saat menanyakan terkait teror yang dialami keluarganya, Felix pun memilih untuk mengabaikannya. Hingga akhirnya Al mengancam akan menanyakan hal tersebut pada keluarga Felix.
Di sisi lain, peneror keluarga Alfahri tampak bingung lantaran alat sadap kehabisan baterai. Ia pun menelepon salah seorang mata-mata yang tinggal di kediaman keluarga Alfahri dan meminta orang itu untuk mengganti semua baterai alat sadap.
Sayangnya, belum diketahui apakah benar Boim, satpam baru di kediaman Aldebaran, adalah orang suruhan dari peneror keluarga mereka. Namun, usai peneror tersebut mematikan telepon, Boim terlihat melakukan hal yang sama, dan mengaku bahwa dirinya baru saja menerima telepon dari seorang rekannya di kampung.
Sementara itu, mama Rosa tiba-tiba saja memimpikan mendiang suami dan juga anak bungsunya, Roy. Hal itu membuatnya meminta izin pada Al untuk datang berziarah ke makam bersama Andi, Reyna, dan para bodyguard.
Usai berziarah, Reyna terlihat mengejar kupu-kupu dan hampir terjatuh. Setelah tubuhnya ditangkap oleh salah satu bodyguard, Reyna pun terlihat memuji bunga yang berada di salah satu makam, yang rupanya merupakan makam dari ibu kandung Andin, Sofia Paramita Adicipta.
Malam nanti, Aldebaran memberitahu Andin bahwa Ricky telah bebas dari Lapas usai mendapatkan remisi kemanusiaan. Ia juga memberitahu soal Felix, napi yang melakukan penyerangan pada Ricky dan juga menjadi tersangka pelaku penusukan mendiang ayahnya beberapa tahun lalu.
Saat hendak tidur, lampu di kediaman keluarga Alfahri mendadak padam. Al pun terlihat sigap usai mendengar seseorang yang ada di luar kamarnya.