"Gue sih gini, kecenderungan penonton kita itu kan terlalu kasar sama film kita (film Indonesia), tapi gampang memaafkan film asing. Kurang dikit saja film kita, sudah langsung huwaa.. huwaa..," ungkap Rasyid Hapry dari Cine Crib dalam video di akun Youtube Channelnya.
Baca Juga: Gundala, Kunci Jagat Sinema Bumi Langit
"Contoh Wiro Sableng kemarin. Kan CGI nya memang tidak sempurna, itunya dibilang jelek. Padahal mereka banyak yang enggak tahu, hal-hal di Wiro yang bagus, itu CGI, tapi karena bagus enggak kelihatan," sambungnya.
Sementara itu, menurut dua rekan Rasyid yang lain, yakni Aria dan Razak, film bergenre superhero memang perlu untuk diberi kesempatan untuk unjuk gigi dilayar lebar tanah air. Tujuannya, agar Indonesia tak melulu menyajikan film bergenre horor saja.