"Waktu itu ada anaknya pak Panggih di depan rumah lagi belajar sepeda yang masih ada roda di sampingnya dua gitu, terus saya liatin dia gaya - gaya main sepeda sampai kebelakang," kata Gaduh.
Ia melanjutkan, "enggak lama saya lihat si Anggit kebelakang, terus ada pak Panggih sama si Anggit masuk dari gerbang. Nah, langsung mikir dong itu yang naik sepeda tadi itu siapa?" lanjut Gaduh.
Dengan terkejut, ia pun langsung melihat sepeda yang tadi dinaiki oleh si hantu kecil itu kebelakang. Menanggap cerita tersebut, dengan seloroh Radit pun langsung mengatakan "Gokil, hantu bisa menyerupai orang terus naik sepeda pula."
Karena intensitas yang sering, akhirnya Gaduh pun diberikan semacam bacaan yang bisa membuatnya membedakan mana anak kecil yang merupakan seorang manusia dan bukan.
"Aku dikasih tahu, ada lah yang enggak aku bisa kasih tau dia siapa. Ngajarin sapaan gitu. Jadi misalnya kupanggil namanya dalam hati, kemudian dia melihat ke arahku sambil tersenyum. Nah, berati itu bukan manusia," terang Gaduh.
