
Meski demikian, ia mengaku ada kesulitan dibandingkan dengan menggarap film Darah Biru Arema 1. Selain durasi DBA 2 yang lebih lama yakni 120 menit, sedangkan film DBA 1 hanya berdurasi 35 menit. Di beberapa adegan film juga dilakukan proses shooting di Pulau Kalimantan tepatnya di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Kesulitannya memang shooting di luar pulau. Karena kita tak tahu keadaannya di Kalimantan seperti apa, itu tantangan besar bagi kami," lanjut Vicky.
Ia menambahkan film ini patut ditonton oleh semua kalangan termasuk sang rival di Kota Surabaya. Mengingat film ini bukan menekankan pada rivalitas antar suporter, tapi lebih melihat sisi lain suporter yang juga manusia biasa.
"Harapannya orang yang datang dan lihat bisa muncul dampak sosial. Bahwa ada sisi lain suporter sepakbola yang perlu diketahui," kata Vicky Arief.