“Saya bilang, ‘Ambil aja, Ma. Kan cuma duduk. Mama itu cukup dengan mimik muka, kata-kata, gerakan tangan, orang pasti sudah senang.’ Itu untuk menyenangkan hati dia, untuk memberinya kebahagiaan,” ujar Petty.
Bagi Petty, semangat seni dalam diri Titiek Puspa tak pernah padam hingga akhir hayat. Dorongan untuk terus tampil di atas panggung adalah bagian dari jiwa sang legenda.
Hal itulah yang membuat keluarga besar Titiek Puspa dapat menerima kepergiannya dengan lapang dada.
“Dia memang orang panggung. Jadi saya sempat berpikir, ‘Ya Tuhan, kalau memang sampai akhir hayatnya harus tetap berada di panggung, mungkin itu yang paling membahagiakan dia.’ Dan itu benar-benar terjadi. Kami ikhlas,” tutup Petty.
(aln)