JAKARTA - Sebagai upaya mendukung perkembangan industri film animasi tanah air, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar acara nonton bareng (nobar) film animasi Jumbo di Plaza Indonesia XXI dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih serta pimpinan dan anggota Komisi VII DPR RI.
Hadir dalam acara tersebut, Menteri Ekonomi Kreatif dan Kepala Bekraf, Teuku Riefky, menegaskan bahwa hadirnya para pejabat tinggi negara dalam acara nobar ini merupakan bukti nyata komitmen Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk terus mendukung kemajuan industri film animasi Indonesia.
“Dukungan dari teman-teman Kabinet Merah Putih malam ini sangat berarti bagi para pelaku industri film animasi nasional, sesuai dengan arahan Presiden untuk terus mendukung kemajuan sektor ini,” ujar Teuku Riefky dalam sambutannya.
Film Jumbo, yang merupakan hasil karya animator dan sineas Indonesia, dikatakan Riefky memiliki kualitas cerita, visual, dan audio yang sebanding dengan film animasi internasional. Film ini akan segera tayang serentak di lebih dari 200 layar bioskop di Indonesia dan rencananya akan dipasarkan ke 17 negara.
"Film ini menunjukkan bahwa banyak animator Indonesia yang mampu menghasilkan karya berkualitas dan siap tampil di dunia internasional. Namun, untuk memastikan ekosistem perfilman Indonesia semakin berkembang, kita membutuhkan dukungan dari berbagai pihak," tambah Riefky.
Pencapaian industri film Indonesia semakin menggembirakan. Pada tahun 2024, jumlah penonton film Indonesia tercatat mencapai 82 juta orang, dengan hampir 70 persen di antaranya menonton film lokal. Capaian ini bukan hanya angka, tetapi juga menunjukkan bahwa ekosistem perfilman di Indonesia semakin kokoh.
Setelah menyaksikan Jumbo, Mari Elka Pangestu, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyampaikan kebanggaannya atas kualitas film animasi Indonesia yang semakin dikenal di dunia internasional. Pangestu, yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerjasama Multilateral, menilai bahwa Jumbo memiliki potensi besar untuk menembus pasar global.
"Saya sangat bangga melihat Jumbo yang memiliki potensi besar untuk mendunia. Akhirnya, ada animasi Indonesia yang bisa go-global dan memperkenalkan karakter serta budaya Indonesia kepada anak-anak kita," ujar Mari Elka Pangestu.
Acara nobar ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Fauzi, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, serta sejumlah Wakil Menteri Kabinet Merah Putih dari berbagai sektor, termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital, Tenaga Kerja, Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN), UMKM, Pariwisata, dan PPPA.
Selain itu, acara nobat juga dihadiri oleh perwakilan dari Komisi VII DPR RI, termasuk pimpinan Saleh Daulay, Saraswati Djojohadikusumo, Chusnunia Chalim, serta anggota lainnya. Film animas Jumbo juga telah didukung oleh seluruh Kementerian dalam Kabinet Merah Putih, membuktikan bahwa pemerintah hadir dalam pengembangan perfilman di Indonesia.
(aln)