Sutradara film Dua Garis Biru ini pun mengingatkan bahwa seorang sineas harus memperhatikan dampak karya yang dibuatnya kepada masyarakat. Jangan sampai sebuah film malah mengeksploitasi agama hingga membuat masyarakat takut untuk beribadah.
"Gue gak beriman-iman banget ya. cuma gue sebagai penonton, filmmaker, dan yang percaya islam agama baik lemah lembut, lama-lama jadi gelisah banget soal ini. Apalagi dengan konteks tingkat literasi masyarakat kita ya. In my opinion, tanggung jawab filmmaker itu bukan cuma balikin investasi tapi juga soal impact ke kebudayaan masyarakatnya," pungkasnya.
(van)