Share

Komunitas Film Dinilai Potensial Majukan Perfilman Indonesia

Anjasman Situmorang, Okezone · Senin 06 Maret 2023 14:16 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 06 206 2776184 komunitas-film-dinilai-potensial-majukan-perfilman-indonesia-Ieuy2R3zSj.jpg Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud. (Foto: Anjasman/MPI)

JAKARTA - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid meminta bantuan dari para komunitas film dalam mengembangkan dan memajukan perfilman di Indonesia.

Menurutnya, kemajuan perfilman di era modern sangat ditentukan oleh pasar atau audiens. Hal itu disampaikannya usai menghadiri Konferensi Film Nasional, Pameran, dan Workshop di Auditorium Gedung Film, Jakarta Selatan, Senin (6/3/2023).

Sayangnya di Indonesia jangkauan penonton masih agak sulit lantaran minimnya jumlah bioskop yang tersedia. Keterbatasan ini menjadi hambatan dalam menjangkau masyarakat di daerah terpencil.

Hilmar pun mengakui bahwa sebaran bioskop saat ini masih sangat terbatas. Umumnya bioskop hanya ditemui di kota-kota besar. Sementara penonton film itu tidak hanya berada di kota besar, namun di seluruh Indonesia bahkan sampai ke wilayah desa.

“Nah selama ini yang menemani masyarakat di berbagai tempat ini kita sebut komunitas film. Jadi mereka rajin lakukan pemutaran film, bikin kegiatan yang sifatnya meningkatkan apresiasi, kerja sama dengan sekolah. Saya kira selagi kita belum punya sebaran bioskop yang begitu luasnya komponen komunitas film ini sangat penting,” kata Hilmar.

Meski begitu, Hilmar mengatakan pihaknya tak akan lepas tangan. Pemerintah akan terus memberi dukungan kepada para komunitas.

Follow Berita Okezone di Google News

Kementerian bertanggung jawab memberikan dukungan melalui program mikro sinema. Walaupun masih kurang dari segi kuantitas, namun setiap tahun pemerintah akan terus berupaya membagikan peralatan pemutaran film kepada komunitas sehingga mereka bisa melakukan berbagai kegiatan yang mendukung perkembangan film di Indonesia.

Hilmar juga mengajak agar industri film bisa lebih memperhatikan sektor jangkauan penonton. Distribusi film diharapkan bisa sampai ke lapisan masyarakat desa.

“Katakanlah sudah selesai di bioskop, kalau income generatingnya sudah terpenuhi ya boleh dong pergi ke banyak tempat sehingga apresiasi masyarakat secara keseluruhan semakin meningkat. Tujuan primernya adalah meningkatkan apresiasi masyarakat, di samping ada pertimbangan komersial yang sekunder,” ujarnya.

Hilmar mengharapkan perfilman di Indonesia bisa semakin maju. Film harus komunikatif dengan pasar yang lebih luas. Berbagai diskusi diperlukan untuk mengetahui perkembangan audiens Indonesia dan global. Jika dipelajari dengan baik, ini bisa jadi masukan dalam menembus pasar.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini