“Publik pun bertanya-tanya, gimana ya nasib negara kita nanti kalau bantuan atas dasar kemanusiaan aja dicurigai,” jelasnya.
Selain itu, publik juga menyayangkan pendapat dari Kapolres Cianjur, Herman Suherman, yang menyatakan bahwa tindakan pencopotan label tersebut bukanlah tindakan intoleran, tapi agar bantuan tersebut tidak tidak menonjolkan kelompok tertentu, melainkan atas dasar kemanusiaan. Ia juga berharap untuk ke depannya, para donatur tidak menonjolkan label dalam gerakan kemanusiaan.
Padahal, identitas pemberi bantuan dapat memudahkan proses pengiriman bantuan, dan sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada para donatur bahwa bantuan mereka benar-benar tersalurkan.
“Ya tujuannya sih jangan sampai bantuannya disunat para oknum pencari cuan,” tambahnya.
Kabar terakhir, pimpinan ormas Garis menjalani pemeriksaan polisi dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
“Semoga ini semua menjadi pembelajaran bagi siapapun untuk menghargai hak dan pilihan bagi setiap orang. Karena hakikatnya tiap-tiap orang dengan suku, agama, ras, dan golongan apapun punya hak yang sama di mata negara. Jangan sampai status mayoritas membuat kita lupa bahwa kemanusiaan di atas segalanya,” tutupnya.
Buat yang penasaran dengan penjelasan lebih detailnya, langsung aja cek videonya hanya di YouTube Channel CameoProject, ya!
(CLO)