JAKARTA - Ardhito Pramono kerap menggunakan bahasa Inggris dalam lagu-lagu hits yang diciptakannya. Meski begitu, ternyata sang pelantun Bitterlove ini punya keresahan.
Ardhito menilai, karya-karya berbahasa Inggrisnya memunculkan dampak buruk di industri musik Tanah Air. Ia khawatir bahasa Indonesia dalam karya musik akan lenyap, seiring kemunculan musisi baru yang juga menggunakan bahasa asing.

"Gue melihat banyak sekali dampak kurang baik dari karya gue selama ini yang menggunakan bahasa Inggris," kata Ardhito, dikutip Kamis (14/7/2022).
"Misalnya teman-teman musisi baru yang akhirnya ikut memilih menggunakan bahasa Inggris dalam karyanya. Gue tidak ingin bahasa kita lenyap digantikan oleh bahasa asing dalam sebuah pengkaryaan," sambungnya.
Pria 27 tahun tersebut kini memilih keluar dari zona nyamannya. Ia pertama kali merilis lagu berbahasa Indonesia yang terangkum dalam album teranyarnya, Wijayakusuma.
Demi mencapai tujuannya, Ardhito menggaet Narpati 'Oomleo' Awangga untuk menulis beberapa lirik lagu dalam album tersebut. Ia menulis lirik-lirik dengan padanan aksara Indonesia yang beragam.
Di samping keresahannya itu, dia berharap album dengan lagu berbahasa Indonesia ini bisa menjadi sesuatu yang segar untuk penikmat musiknya. Ia tak mau terus membuat karya yang serupa.Â
"Mungkin karena sudah terlalu lama ya, 5 tahun nih gua runners english gitu dan kayaknya kalau tetap sampai 3 tahun lagi enggak akan menjadi sesuatu yang spesial untuk perjalanan musik gue," kata Ardhito.
Baca Juga: Ikut Acara Offline BuddyKu Fest, Cara Jadi Content Creator Handal Zaman Now!
Follow Berita Okezone di Google News