JAKARTA - Film Tutuge mulai hadir di bioskop. Film bergenre horor ini menghadirkan kisah seram dengan latar belakang budaya Bali.
Kekuatan pesona alam dan kearifan budaya Bali inilah yang kemudian menjadi kekuatan sekaligus pondasi cerita dari film Tutuge. Film ini menjadi debut karya sutradara Virlanwana Langgong. Bergenre drama psikologi, film Tutuge ini siap memberikan tontonan menghibur para penikmat film nasional.

“Film ini secara khusus mengangkat cerita dari salah satu kearifan lokal yang ada di Bali. Film ini menjadi medium untuk menyampaikan banyak pesan moral, mulai dari pengampunan, penemuan jati diri dan penebusan perilaku yang kita kemas dengan keindahan budaya Bali,” tutur Virlan pada acara gala premier filmnya di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan.
Rania Putri Sari terpilih sebagai pemeran utama yang memerankan tokoh Ameera Janus. Rania sebelumnya sudah pernah membintangi Surat Cinta Untuk Kartini, Anak Garuda, Bumi Itu Bulat dan Namamu Kata Pertamaku.
Pemeran lainnya dalam film Tutuge ada juga Imelda Therrine, Rizky Hanggono, dan Ismi Melinda. Selain sineas nasional, film ini juga mengajak para pemeran dari Bali, yaitu Langlang Buana, Komang Suendra, Nina Tutachi, dan Made Devi Ranita Ningtara.
Tommy Indratama, executive producer dari Sin3rgi, mengatakan film berdurasi 2 jam 20 menit ini memilih Bali sebagai lokasi shooting. Proses pengambilan gambar dari film ini, kata dia, dilakukan sebelum badai pandemi Covid-19 datang di Indonesia.
“Penantian untuk produksi film ini cukup lama bagi kami. Tapi kami merasa sangat puas dengan hasilnya,” kata Tommy.
Film Tutuge berhasil meraih penghargaan film horor terbaik serta sinematografi terbaik dari Asian Film Awards Academy atau AFA Academy 2021.
Penghargaan lainnya didapat juga dari Hollywood International Golden Age (HIGA) sebagai best international feature film serta film horor terbaik dari Andromeda Film Festival ke-7. Selain itu, Tutuge juga terpilih sebagai finalis Golden Harvest Film Festival di Tokyo, Jepang, pada 2021.
“Harapan saya, film ini memberikan warna baru bagi industri perfilman nasional,” ujar Tommy.
Film ini mengisahkan tentang Ameera Janus, seorang tokoh supranatural protagonis. Dalam kisahnya, Ameera bertemu dengan Laras, seorang penari Bali yang didiagnosa dokter mengidap penyakit Alzheimer. Dari sinilah kisah itu mengalir.
(aln)