Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hanif Dhakiri : Butet Itu Politisi Tanpa Partai

Gabriel Abdi Susanto , Jurnalis-Sabtu, 02 November 2019 |12:56 WIB
Hanif Dhakiri : Butet Itu Politisi Tanpa Partai
Pentas Indonesia Kita (Foto: Retno Wulandari)
A
A
A

JAKARTA - Mantan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengungkapkan pujiannya pada produser Program Indonesia Kita Butet Kartaredjasa dan para pemain teater usai menampilkan lakon 'Para Pemburu Utang' di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, (1/11/2019).

Baca Juga: Ada Menkeu Sri Mulyani di Pentas Indonesia Kita

Pentas Indonesia Kita

"Butet dan teman-teman teater ini luar biasa. Karena mereka adalah politisi tanpa partai. Selalu bisa menyampaikan pesannya. Straight forward (red: langsung), jelas, tapi menghibur," ujar Hanif.

Bahkan, kata Hanif melanjutkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga hadir dalam gelaran malam itu, tertawa terus dan merasa happy meski temanya diaduk-aduk oleh Butet.

"Itulah hebatnya seni dan kebudayaan,"ujar Hanif.

Hanif juga bercerita dirinya tumbuh besar dalam teater. "Saya tumbuh dengan musik, puisi, sastra saat masih di kampus. Jadi ketika kita menjadi pejabat, kita nggak pernah mau kehilangan momen (red: menikmati seni teater). Karena satu-satunya yang bisa membuat politik kita waras adalah kebudayaan,"ujar Hanif.

Pentas Indonesia Kita

Selain Hanif dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, hadir juga dalam gelaran Pentas Indonesia ke-34 dengan lakon 'Pemburu Utang' mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Beberapa tokoh lain juga tampak seperti penyanyi Tompi dan pelawak Tarzan dan pemain film Slamet Rahardjo.

Partai Pengemis

Gelaran yang diselenggarakan dua kali pada Jumat, 1 November dan Sabtu, 2 November ini bercerita tentang suatu Negara yang tidak sanggup menanggung beban utang, dan rakyat yang menanggung utang-utang Negara. Setiap warga Negara diwajibkan ikut membayar utang.

Setiap warga Negara yang masih memiliki aset dan kekayaan, akan disita untuk menyelamatkan keutuhan Negara. Karena situasi seperti itu maka seluruh rakyat memilih untuk menjadi miskin. Semua beramai-ramai membangkrutkan diri dan lebih memilih hidup menggelandang atau menjadi pengemis.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement