LOS ANGELES - Nama Mark David Chapman tentunya sangat dikenal oleh para penggemar setia The Beatles. Ia adalah sosok yang mengakhiri hidup John Lennon, di luar apartemennya di kawasan Manhattan pada tahun 1980.
Kasus pembunuhan John Lennon termasuk sebagai salah satu contoh dari buruknya fanatisme. Menggilai sesuatu dengan kadar berlebihan memang tidak baik dan sebaiknya dihindarkan.
Baca Juga:
Pembunuh John Lennon Baru Menyesal Setelah 20 Tahun di Penjara
Album Terbaik John Lennon Berisi 140 Lagu Akan Dirilis Bulan Depan
Chapman juga seorang fans The Beatles, namun ia sangat terobsesi untuk membunuh John Lennon pada saat itu.
Tahun demi tahun berlalu, Mark David Chapman mengaku malu atas apa yang sudah ia perbuat. Perasaan malu itu terus bertambah setiap tahunnya ketika mendekam di Lapas Wende, New York.
"Tiga puluh tahun yang lalu aku tidak bisa mengatakan aku merasa malu. Dan sekarang aku tahu seperti apa rasa malu itu," kata Chapman seperti dikutip dari CBS.
"Malu adalah ketika Anda menutupi wajah Anda dan Anda tidak menginginkan apa-apa lagi," lanjutnya.