Sebagai produser, Chand Parwez Servia mengatakan bahwa dirinya sangat tertarik untuk memfilmkan kisah masa kecil dari sutradara film Ayat-Ayat Cinta 2 tersebut. Apalagi cerita yang diangkat merupakan sebuah fakta, yang belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia.
"Kenapa film ini dibuat? Saya sudah rada jenuh dengan horor kebanyakan. Tapi mas Guntur cerita soal masa kecilnya di Temanggung. Dia cerita kejadian nyata, bahwa ada orang yang keluarganya diambil lampor, ada yang mati, ada yamg kembali tapi gila," ujar Chand Parwes Servia selau produser.
Baca Juga:
Mark Westlife Umumkan Kelahiran Bayi Bersama Kekasih Prianya
Asisten Nia Ramadhani Bongkar Chat Raffi Ahmad dan Nagita Slavina?
"Jadi begitu dengat seperti itu, saya tahu ini fakta. Saya mencoba melihat lagi, saya harus bikin horor yang beda, agar masyarakat tahu ada hal nyata, ada kejadian di antara kita, yang perlu kita ketahui. Penulisnya juga tahu tentang cerita ini dan ini fakta," sambungnya.
Sementara itu, Dion Wiyoko dan Adinia Wirasti kembali didapuk untuk menjadi pasangan suami istri seperti dalam film Cek Toko Sebelah. Lampor Keranda Terbang juga menjadi debut Adinia Wirasti pula dalam film bergenre horor.
"Ini horor pertama saya. Ternyata syuting horor enggak gampang. Ini full of effort gitu. Adegan sesimpel apapun harus dilakukan dengan benar," ucap Adinia Wirasti.
"Kalau saua sudah sekian tahun enggak pernah main horor dan akhirnya beranikan lagi main lampor. Cerita menarik, dan kearifan lokalnya, jadi alasan mau balik ke horor. Karena tahu pasangannya Adinia Wirasti, jadi karakter-karakternya menarik. Pas diceritain mas Guntur dengan legenda urban tentang lampor jadi penasaran. Lampor tuh ada enggak sih? Itu jadi alasan utama gabung di Lampor," timpal Dion Wiyoko.