Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lima Fakta tentang Novel Bumi Manusia

Lintang Tribuana , Jurnalis-Minggu, 11 Agustus 2019 |11:33 WIB
Lima Fakta tentang Novel Bumi Manusia
Pramoedya Ananta Toer (Foto: Ilustrasi Feri Usmawan/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pramoedya Ananta Toer merupakan sastrawan andal Indonesia yang pernah diasingkan di Pulau Buru, Maluku pada 1965-1979 karena dianggap terlibat gerakan Partai Komunis Indonesia. Selama masa pengasingannya tersebut, ia menelurkan Tetralogi Pulau Buru yang legendaris.

Baca Juga: Kisah Cinta Pramoedya Ananta Toer, Kepincut Wanita Penjaga Stand

Bumi Manusia adalah pembuka karya Tetralogi Pulau Buru yang diterbitkan setahun setelah ia bebas dari penjara pada 1980. Okezone pun merangkum fakta-fakta menarik tentang novel Bumi Manusia.

1. Tercipta dari Kertas Semen dan Tinta Arang

Selama lebih dari satu dekade, Pramoedya mendekam di Pulau Buru. Ia terisolasi di sebuah gubuk seorang diri. Lewat bantuan seorang kawan bernama Oei Hiem hwie, ia pun mulai menulis.

Tematik Pramoedya Ananta Toer

Pram menyeduh arang menjadi tinta dan menggunakan kertas bekas semen untuk menjadi media tulisnya. Agar tidak ketahuan oleh penjaga, ia mengubur naskah Bumi Manusia hingga masa tahanannya berakhir.

2. Minke Sang Tokoh Utama

Ternyata karakter utama dalam Bumi Manusia, Minke diangkat dari kisah hidup Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo (1880-1918), bapak pers nasional dan tokoh kebangkitan nasional Indonesia. Minke digambarkan sebagai sosok yang melawan ketidakadilan pada masa awal abad ke-20. Ia bahkan memberontak warisan nenek moyangnya.

Pramoedya Ananta Toer

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement