JAKARTA - Sempat dicekalnya novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer nampaknya tak berpengaruh bagi sebagian besar pembacanya. Justru, karyanya terus mendapat apresiasi besar di kancah internasional.
Baca Juga: Kenangan Donny Damara tentang Citra Buruk Karya Pramoedya Ananta Toer
Dikutip dari berbagai sumber, salah satu buku yang merupakan bagian dari Tertalogi Pulau Buru, yakni Bumi Manusia kabarnya pernah dijadikan sebagai salah satu materi dalam mata kuliah Comparative Literature di Universitas Queen Mary London, Inggris. Hal tersebut diungkapkan oleh Angus Nicholls, yang merupakan dosen senior di bidang Sastra Jerman.

"Profesor Angus Nicholls saat ini menjabat Ketua Jurusan Sastra Bandingan dan Budaya di Queen Mary University of London. Dia menyebut novel Pram berjudul Bumi Manusia sebagai salah satu materi kuliahnya," ucap Kusuma Wijaya, di Universitas Dr Soetomo (Unitomo), Surabaya, Juli 2015 silam.

Menurut Kusuma, novel yang ditulis Pram diketahui memiliki persamaan bentuk dan alur cerita, dengan novel karya penulis Eropa. Sebut saja, Johann Wolfgang von Goethe, Wilhelm Meister's Apprenticeship, Charles Dickens, dan Charlotte Bronte.