JAKARTA - Sosok Pramoedya Ananta Toer memiliki sesuatu yang spesial di mata Adipati Dolken. Sebagai sosok yang mengenal Pramoedya lewat karyanya, Adipati menilai sang sastrawan punya ideologi kuat.
Baca Juga: Novel Perburuan Karya Pramoedya Ananta Toer Diangkat ke Layar Lebar
“Pak Pram itu, menurut saya punya ideologi yang besar ya,” ungkap Adipati Dolken di Jakarta belum lama ini.
Selain memuji ideologinya, Adipati juga dibuat kagum dengan ketahanan mental Pramoedya untuk melakukan perlawanan lewat kata-kata.
“Di tengah kondisi seperti itu bisa, at least, menyalurkan ideologi-ideologinya melalui tulisannya,” tuturnya.
Buah pemikiran Pramoedya Ananta Toer memang sempat dianggap ancaman pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Tak hanya peredaran bukunya saja yang dilarang, Pramoedya juga dijebloskan ke penjara lantaran dianggap menyebar paham pro komunis.
Status sebagai tahanan tidak membuat semangat menulis Pramoedya luntur. Sejumlah karya lahir selama Pramoedya mendekam di tahanan, diantaranya seperti Perburuan dan Bumi Manusia.
Hal itulah yang kemudian membuat Adipati Dolken kagum dengan sosok Pramoedya Ananta Toer. Sebagai salah satu aktor yang membintangi film yang diadaptasi dari karya Pramoedya, Adipati menilai cara pria kelahiran Blora, Jawa Tengah itu melakukan perlawanan di tahanan tergolong brilian.
Baca Juga: Anak Sering Rewel Jelang Maghrib, Sarwendah Panggil Ustadz ke Rumah
“Menurut gue cara yang brilian, karena beliau sekuat itu. Di posisi sangat tertekan, tapi bisa memberi bekal buat kita semua,” pungkasnya.
(LID)