"Terus yang kedua, kalau normalnya ketika tsunami dateng kan pasti ngeri nih. Pikiran saya waktu itu saya ngelihat ke laut, kalau ada tsunami terus saya ngelihat ke belakang, anak saya gendong, istri saya pegang, saya lari ke jalur sini, sini, sini. Tapi abis itu itu saya mikir Ifan gimana, Dylan gimana, adik-adik gua sama anaknya gimana. Nggak lama saya langsung ditegor sama istri saya gara-gara ngelamun. 15 menit abis itu baru kejadian," paparnya.
Sayangnya, apa yang menggangu pikiran Idan menjadi kenyataan. Ombak besar lantas menghantam panggung dari belakang dan meratakan area.
Beruntung Idan masih bisa menyelamatkan anak dan istrinya. Namun hal berbeda justru terjadi pada Ifan yang harus ikhlas merelakan kepergian istrinya, Dylan Sahara, dan ketiga personel Seventeen lain yang dipanggil Sang Khalik dalam kejadian nahas tersebut.
(aln)