"Bencana alam yang menimpa Palu dan Donggala merupakan kesedihan yang tidak hanya dirasakan oleh kami sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, akan tetapi juga oleh banyak masyarakat dunia. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh para personel Megadeth," ujar Anas Syahrul Alimi CEO Rajawali Indonesia Communication yang merupakan promotor yang mendatangkan Megadeth di Yogyakarta.
Hasil dari lelang itu pun fantastis. Gitar tersebut laku dengan harga Rp150 juta dari nilai awal yang dibuka pada angka Rp25 juta. Menurut Anas, Megadeth sempat mengutarakan kebahagiaannya ketika gitar tersebut dilelang untuk kemanusiaan.
"Mereka merasakan kesedihan yang sama karena seperti yang kita ketahui, gempa berkekuatan besar yang menimpa Palu dan Donggala tersebut telah memakan banyak korban," sambung Anas.
Setelah laku dilelang, uang tersebut akan disumbangkan kepada badan amal yang terpecaya agar bisa memberikan kebutuhan yang tepat pula kepada korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala.
(aln)