Hal ini berbeda dengan penyanyi dangdut di era zaman dahulu yang harus memulai sesuatu buta dan belajar ototidak dengan sendirinya.
"Dulu kan semuanya buta belajarnya sambil jalan kalau dulu," jelasnya lagi.
Maka dari itu sebagai seorang yang pernah merasakan pahitnya belajar dari nol, Iis mengaku terbuka untuk saling sharing terhadap para pedangdut muda di kediamannya 24 jam.
"Saya sangat terbuka banget sama mereka. Saya kasihan kalau lihat mereka datang dari kota kecil di daerah, terus datang ke Jakarta dengan segala keterbatasan dan segala kebutaan mereka tentang Jakarta bagaimana menjadi seorang bintang. Saya selalu bilang mama dan rumah mama terbuka 24 jam untuk kalian," pungkasnya.
(edh)