JAKARTA - Proses rujuk antara Ustadz Zacky Mirza dengan sang mantan istri, Shinta Tanjung, memang bukan lagi menjadi rahasia. Meski ikatan sebagai suami istri telah resmi terputus, namun tak membuat keduanya saling acuh.
Bahkan Ustadz Zacky Mirza diketahui sering datang ke rumah mantan istrinya untuk bertemu dengan anak-anaknya sekaligus menyerahkan nafkah. Untuk bisa kembali membangun rumah tangga kembali dengan Shinta Tanjung, Ustadz Zacky Mirza ternyata memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi mantan istrinya itu. Poin besarnya adalah menjadi manusia yang lebih baik dan fokus pada rumah tangganya.
Baca juga: Pantang Iming-Iming, Ustadz Zacky Mirza Pantau Puasa Anak
"Bukan cuma dia yang harus belajar lebih baik. Saya juga. Tapi memang, ada beberapa poin arahan saya. Berharap segala sesuatu yang dahulu membuat saya agak marah itu diubah,” katanya.
“Dari sisi pergaulan juga. Kalau selalu kerja di luar (rumah), lalu fokus dengan teman-temannya, bagaimana dengan keluarga saya? Kan keluarga kita juga harus dibenahi," papar Ustadz Zacky Mirza kepada Okezone di Jakarta belum lama ini.
"Yang pasti saya enggak mau nanti dia lebih dengar kata orang daripada kata saya. Ini juga jadi pembelajaran buat semua, khususnya saya pribadi. Sebaik-baiknya teman, kalau kita ada masalah ya mereka ujung-ujungnya enggak mau tahu," tambahnya.
Seperti diketahui, Ustadz Zacky Mirza dan Shinta Tanjung resmi bercerai pada Januari 2017 di Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat. Keduanya diketahui kerap cekcok yang membuat rumah tangganya tak bisa diselamatkan.
Baca juga: Ustadz Zacky Mirza Jadikan Ramadan Momen Introspeksi Diri
Menurut Ustadz Zacky, ia tak pernah melarang istrinya bergaul. Namun pendakwah 38 tahun tersebut merasa memiliki hak untuk memberikan batas pada wanita yang dinikahinya pada 2011 tersebut. Kini ia pun berharap bisa mengambil pelajaran atas kejadian yang menimpa rumah tangganya di masa lalu.
"Semua sih tergantung pada kami berdua sebenarnya. Kami bisa lebih baik enggak dari yang sebelumnya? Terutama dia. Apa yang seharusnya jadi pelajaran ya jangan diulang. Dibenahi apa yang memang harus diluruskan."