JAKARTA - Aktris senior Christine Hakim secara jelas mendukung rencana remake film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI seperti yang diminta oleh Presiden Joko Widodo. Akan tetapi, jika film tersebut memang jadi diproduksi ulang, film itu harus memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.
(Baca Juga: 5 Hal Unik Seputar Film Turah yang Wakili Indonesia di Piala Oscars)
"Jadi saya yakin kalau misalnya cerita tentang kejadian '65 ini dilakukan seperti yang disarankan Pak Jokowi untuk dibuat kembali, tentunya dengan fakta sejarah lebih kuat lagi, lebih luas lagi, sehingga betul-betul masyarakat ini mendapatkan manfaatnya," kata Christine saat ditemui di Jakarta Pusat.
(Baca Juga: Christine Hakim Berharap Ada Film Biografi Tentang Teguh Karya)
Aktris yang bermain dalam film Tjut Nja' Dhien ini menekankan agar di dalam pembuatan ulang film G-30S/PKI tidak ada unsur politik yang menunggangi. Film sejarah seperti ini harus menggunakan data-data sejarah yang memang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(Baca Juga: Baru Dirilis, Video Klip Agnez Mo Ditonton Lebih dari 500 Ribu)
"Jadi, pertama, saya menyambut baik sekali ide Pak Jokowi untuk membuat atau mereproduksi peristiwa sejarah sejauh itu tetap berpegang kepada data-data yang bisa dipertanggungjawabkan. Jadi, bukan hanya sekadar meng-counter (film G30S/PKI) itu tanpa data-data yang bisa dipertanggungjawabkan," pungkasnya.
(Baca Juga: Meriahkan Tribute to Chester Bennington, Blink 182 Kolaborasi dengan Linkin Park)
(aln)