JAKARTA - Indonesia akhirnya bisa berbangga diri menatap ajang Academy Awards atau Oscars tahun 2018. Pasalnya, Indonesia akan mengirim satu perwakilan untuk bersaing dalam kategori Best Foreign Language.
(Baca Juga: Kuasa Hukum Muzdalifah Harap Tak Ada Korban Khairil Anwar Lagi)
(Baca Juga: Aww, Laudya Cynthia Bella Peluk Mesra Suami Usai Olahraga Malam)
Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS), selaku penyelenggara Oscars untuk kali kesekian menunjuk Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) untuk melakukan seleksi atas film Indonesia yang diikutkan pada ajang Oscars.
Komite seleksi yang diketuai oleh Christine Hakim bersama Alim Sudio, Benni Setiawan, Fauzan Zidny, Firman Bintang, Jenny Rachman, Marcella Zalianty, Mathias Muchus, Reza Rahadian, Roy Lolang, Jay Subiyakto, Wina Armada, dan Zairin Zain ini telah memutuskan untuk mengirim film Turah sebagai perwakilan Indonesia.
Memilih film Turah menjadi perwakilan bukan hal mudah bagi komite. Namun keputusan tersebut diambil setelah para anggota komite melakukan diskusi panjang dan musyawarah untuk menentukan pilihan mereka.
"Turah menyampaikan fakta kemanusiaan, fakta sosial dengan cukup apik. Artinya dia punya pendekatan artistik dengan sederhana tetapi kejujurannya terhadap karya ini menjadi sebuah kekuatan. Di balik kesederhanaan-kesederhanaan itu ada permainan-permainan konsep yang akhirnya secara keseluruhan juri melihat cocok (untuk maju ke Oscars)," ujar Marcella Zalianty.
(Baca Juga: Habiskan 6 Jam di Kereta, Begini Muka Bosan Raisa dan Hamish Daud)
Hal senada juga disampaikan oleh Reza Rahadian. Pemain film My Stupid Boss tersebut menganggap bahwa Turah bisa mewakili Indonesia di pentas dunia. Isu dan konten yang ada di dalam film Turah diharapkan bisa menarik perhatian juri Academy Awards.
"Saya bilang bahwa ini adalah sebuah film bisa jadi tidak hanya mengangkat soal kearifan lokal ya tapi film ini tuh Indonesia dalam medium yang kecil gitu," ucap Reza.
Kategori Best Foreign Language merupakan salah satu kategori yang masih mungkin dicapai oleh film-film Indonesia. Pada gelaran Oscars tahun lalu, kategori ini dimenangkan oleh film Pakistan yang mengangkat permasalahan rumah tangga di dalamnya. Isu-isu seperti demikian biasanya menjadi sorotan karena terjadi tak hanya di negara asal pembuat film namun juga di negara-negara lain.
(aln)