Rencana DPR Renovasi Gedung, Kaka 'Slank': Harusnya Ngertilah, Itu Mendesak atau Enggak

JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kabarnya berencana untuk merenovasi Gedung DPR. Konon katanya Gedung Nusantara I DPR yang digunakan sebagai ruang fraksi dan ruang kerja anggota dinilai sudah tidak layak.

(Baca Juga: Lagu Baru Slank Terinspirasi dari Suku Marind Papua, Penasaran? Ini Bocoran dari Bimbim)

(Baca Juga: Slank Malah Girang Lagunya Bakal Diacak-acak Glenn Fredly)

Sebagai salah satu musisi yang selalu mengkritisi masalah sosial dan politik, Kaka 'Slank' mengaku keberatan jika anggaran negara digunakan untuk renovasi gedung. Pasalnya, masih ada banyak sektor yang harus dibenahi ketimbang merenovasi Gedung DPR.

"Lagi???!!! Lagi banyak yang dipangkas-pangkasin untuk sesuatu yang lebih dibutuhkan kayak pembangunan infrastruktur yang memang terasa banget gitu. Jadi, ada hal yang primer dan sekunder, harusnya ngerti lah. Itu kan mewakili rakyat, kira-kira kebutuhan itu (renovasi gedung) mendesak apa enggak," ujar Kaka saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).

(Baca Juga: Apresiasi Musik Slank, Glenn Fredly Bikin Konser Tanda Mata Kedua)

(Baca Juga: Glenn Fredly Kemas Keberagaman Indonesia dalam Lagu)

Vokalis Slank tersebut merasa bahwa pembangunan infrastruktur lebih dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Sebut saja pembangunan di Papua yang sedang digalakkan oleh Presiden Joko Widodo tahun ini.

"Kalau pembangunan infrastruktur sih udah mendesak terutama untuk yang ada di Jakarta ya pembangunan jalan. Yang di Papua juga lagi ngejar pembangunan jalan yang ngebelah dari utara ke selatan. Yang kayak gitu justru yang lebih urgent kalau yang lain mah kalau bisa puasa," tambahnya.

Kaka merasakan hasil dari pembangunan yang dilakukan di Papua. Sebagai contoh, ia dan Slank mulai merasakan kemudahan akses untuk menuju Negeri Cendrawasih tersebut.

Tak hanya itu saja, jika akses sudah semakin mudah banyak orang bisa datang ke Papua untuk berlibur. Seperti diketahui, Papua memiliki keindahan alam yang masih belum banyak terekspos. Tentunya kedatangan wisatawan lokal dan mancanegara juga akan membawa keuntungan tersendiri terhadap Papua.

"Kalau Papua sih udah enggak usah ditanya ya. Bagian timur sana tuh udah paradise. Makin mudah akses ke sana berarti makin banyak orang bisa menikmati keindahan Papua, paradise. Enggak ada lagi yang bilang 'Ah mahal." Jadi, semua orang bisa ke sana," tutup pemilik tato SKA di dadanya itu.

(aln)