Christine mengakui bahwa film merupakan barang mahal, tidak bisa dengan membuka gerai seperti fashion atau kerajinan tangan. Maka dari itu, ia tidak ingin pekerjaan rumah Kabinet Kerja Joko Widodo bertambah dengan membuat badan untuk ekonomi kreatif. Mantan juri Festival Film Cannes ini menyarankan, akan lebih baik jika membentuk Kementerian Kebudayaan.
“Kita harus mengkaji. Saya tidak mengatakan apa yang saya katakan ini benar. Dengan ekonomi kreatif, seperti antara tanaman siri gading dan pohon beringin. Siri gading, kita bagi saja akarnya, pasti akan cepat tumbuhnya, akan tetapi akarnya rapuh. Itu yang saya takutkan kalau film tidak di bawah Kementerian Kebudayaan,” jelas Christine.
Christine melanjutkan, “Sedangkan kalau berangkat dari kebudayaan, kita tidak melupakan akar kita. Kita ini pohon beringin, karena akar kita kuat dengan lebih dari 300 etnis grup. Beringin itu akarnya menjalar, bahkan bisa merobohkan bangunan, dan tidak mudah dihantam badai. Itu seharusnya bangsa ini.”
(tty)