Bandung, khususnya Saparua menjadi salah satu tempat ikonik yang menjadi saksi sejarah pergerakan musik tersebut sejak tahun 1970-an hingga akhir 1990-an. Sejarah tersebutlah yang hendak diceritakan di dokumenter yang akan tayang tahun 2021 ini.
Dokumenter ini disutradarai oleh Alvin Yunata, gitaris dari Teenage Death Star. "Film ini adalah sebuah jurnal dari sebuah gedung yang kemudian sejak berdirinya dengan sengaja dialihfungsikan juga sebagai sarana panggung seni dan hiburan dari generasi ke generasi," jelas Alvin.
"Namun ada fenomena menarik di decade terakhir sebelum gedung ini dinon-aktifkan, yaitu lahirnya sebuah generasi yang menjunjung tinggi kolektivitas di mana mereka bisa mengubah gedung ini bukan lagi menjadi sekedar gedung pertunjukan seni namun lebih dari itu, di mana sebuah titik melting pot ini melahirkan ideologi baru di kalangan budaya pop, ruang pertukaran informasi dan sebuah pergerakan yang mampu membawa gedung ini sebagai salah satu kuil rock n roll dalam sejarah scene musik underground di Indonesia,” sambungnya.
Gelora Magnumentary: Saparua dihadirkan untuk mengapresiasi sejarah scene rock-metal di Indonesia. Edy Khemod selaku Creative Director dari Cerahati sebagai upaya merekam perjalan musik cadas di Indonesia.