SEOUL - Pada 28 Januari 2019, program New Desk MBC merilis video yang memperlihatkan seorang pria dianiaya di sebuah klub mewah di kawasan Gangnam, Seoul, Korea Selatan.
Penyebab penganiayaan disebut-sebut karena pria tersebut mencoba membantu seorang perempuan yang mengalami pelecehan seksual di klub bernama Burning Sun tersebut. “Aku meminta bantuan pada petugas keamanan tapi mereka malah memukuli aku,” ujar pria tersebut kala itu.
Video yang direkam pada November 2018 itu kemudian menjadi buah bibir publik Korea dan diselidiki pihak kepolisian. Tak lama, nama Lee Seung Hyun alias Seungri pun mencuat setelah diketahui sebagai pemegang saham klub tersebut.
Pada 26 Februari 2019, SBS funE merilis laporan eksklusif berisi percakapan (chat) antara Seungri, seorang karyawan, dan CEO Yoo dari Yuri Holdings. Dalam percakapan yang diketahui terjadi pada 2015 itu, ketiganya membahas soal penyediaan jasa prostitusi di klub tersebut.
Baca juga: Seungri Dituding Gunakan Kokain, Kuasa Hukum Buka Suara
Setelah melewati investigasi, kepolisian menemukan keberadaan sebuah grup chat dalam ponsel Seungri. Selain Seungri, ada tujuh anggota lain dalam grup chat tersebut.
Mereka adalah Mr. Kim, CEO Yoo, dua penyanyi pria, kenalan Mr. Kim, satu karyawan agensi hiburan, dan dua warga negara biasa. Pada 11 Maret 2019, Unit Investigasi Kepolisian Metropolitan Seoul memeriksa penyanyi yang terdaftar dalam grup chat tersebut.