JAKARTA - Kehidupan Onggy Hianata yang serba sulit tak membuatnya mundur dan menyerah. Meski rumahnya yang jauh dari peradaban kota, laki-laki berdarah Tionghoa itu pantang menyerah untuk meraih mimpinya demi dapat bersekolah ke Surabaya. Jatuh bangun, pahit getir kehidupan pun dirasakannya demi meraih kesuksesan.
Baca Juga: Peringati 4 Tahun Pernikahan, Demian Aditya & Sara Wijayanto Pamer Foto Mesra
Ini yang kemudian menarik bagi sutradara Fajar Nugros untuk mengisahkan perjalanan hidupnya kedalam sebuah film berjudul 'Terbang: Menembus Langit' yang telah dirilis pada 19 April 2018 lalu. Dion Wiyoko dan Laura Basuki dipercaya untuk menjadi tokoh utama di film tentang kehidupan Onggy Hianata tersebut.
Melihat aksi Dion Wiyoko sebagai pemain utama yang berperan sebagai dirinya, Onggy mengaku sangat terkesan. Tak hanya itu, ia juga menilai seluruh pemain pendukung dalam film tersebut sangat bagus dan menjiwai perannya.
"Menurut saya, saya lihat akting Dion sama Laura, saya lihat wow. Peran pendukungnya juga all out. Sangat menghayati. Saya sih puas ngelihatnya. Kita kayanya dibawa film itu," tutur Onggy di Kawasan Sudirman, Selasa, (22/5/2018).
Meski filmnya cukup menarik perhatian masyarakat, Onggy belum terpikir untuk membuat sekuel dari ceritanya itu. Tapi, ia tidak menutup kemungkinan jika Terbang: Menembus Langit akan dibuat lanjutannya karena masih banyak cerita yang menginspirasi.
"Sementara belum terpikir. Kalaupun ada nyambung yang seri keduanya, ini kan belum titik kan, baru berhentinya di tahun 1998. Dari 1998 ke sininya kan masih banyak yang bisa diinspirasikan. Kalau Tuhan mengizinkan mungkin kita bikin seri duanya," ujar Onggy.
Di kesempatan yang sama, Onggy juga menceritakan bagaimana awalnya kisah hidupnya bisa diangkat menjadi film oleh Fajar Nugros. Menurut Onggy, Fajar terinspirasi melihat perjalanan dan perjuangan hidupnya.
"Dia melihat saya tinggal di desa, orang kampung, hidup susah, terus kemudian berani ambil satu langkah ke Surabaya. Dia bilang itu bagus banget kalau di film kan. Kemudian dia (Fajar) bilang saya Tionghoa, karena Tionghoa kan biasanya punya fasilitas (memiliki uang), ternyata enggak punya apa-apa. berjuang dari bawah," jelas Onggy.
"Dia bilang contoh yang bagus untuk masyarakat Indonesia dimanapun sehingga menginspirasi generasi muda ke depan. Bahwa siapa saja lahir di Indonesia, apapun warna kulitnya, perbedaan keyakinan agamanya, berjuang saja. Artinya Indonesia punya peluang untuk maju," sambungnya.
Meski kisah hidupnya diceritakan dalam film tersebut Onggy mengaku, tidak turut andil baik dari penentuan pemain maupun alur cerita. Dirinya hanya menceritakan bagaimana tiap langkah kehidupannya sehingga ditangkap oleh sang sutradara untuk dijadikan sebuah film.
Baca Juga: Ditanya Soal Rencana Ciptakan Lagu Religi, Ini Jawaban Abdul 'Idol'
"Enggak, enggak. Saya tidak ada intervensi di film ini. Baik pemilihan tokoh maupun alur cerita. Saya hanya menceritakan, kemudian dia buat sendiri based on true story itu. Pada saat syuting, pengeditan, saya sama sekali tidak ikut campur. Dia interview saya, melihat ceritanya menarik, kemudian memfilmkan," tutup Onggy.
(LID)