JAKARTA - Sejumlah musisi terkenal menciptakan lagu khusus untuk Indonesia di momen kemerdekaan. Musisi terkenal seperti Andi /Rif, Bimbim Slank, Moh Kadri, Louise Mercy hingga Hakim Tinggi Rita Pakpahan ikut serta dalam kampanye ini.
Lagu berjudul Hatiku Indonesiaku dikemas dengan nada dan lirik yang menggugah, serta mengajak masyarakat yang mendengarkan menjadi menjadi makin cinta dengan Tanah Air.
“Lagu ini lahir dari hati saya, dari rasa syukur sebagai anak bangsa yang terlahir di negeri yang begitu kaya, sekaligus dari kegelisahan melihat fenomena yang terjadi di Indonesia. Hatiku Indonesiaku adalah ikrar saya, bahwa apapun profesi kita, kita tetap bisa berkarya untuk negeri tercinta ini,” ungkap Rita H. Pakpahan.
Lagu ini diperdengarkan pertama kali dalam momen bersejarah, yaitu perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, Inggris. Dari jantung diplomasi Indonesia di luar negeri, Hatiku Indonesiaku berkumandang dengan penuh makna, mengirim pesan bahwa nasionalisme tidak mengenal batas wilayah.
Lagu Hatiku Indonesiaku memamerkan kolaborasi lintas generasi dan lintas latar belakang. Rita menggandeng sejumlah musisi legendaris Indonesia untuk menghidupkan karyanya. Vokal dibawakan dengan penuh penghayatan oleh Moh. Kadri dan Andi Rif, hentakan drum penuh energi diisi oleh Bimbim Slank, sementara nuansa segar datang dari Louise Mercy, mahasiswi S2 di Inggris yang juga bertindak sebagai penyanyi sekaligus produser.
“Bagi saya, terlibat dalam proyek ini adalah bentuk cinta dari jauh. Sebagai diaspora, saya merasa punya tanggung jawab untuk tetap membawa Indonesia dalam setiap karya saya. Saat menyanyikan Hatiku Indonesiaku, saya merasakan kembali denyut tanah air yang selalu hidup di hati,” ujar Louise Mercy.
Perpaduan ini melahirkan sebuah karya musik yang sarat makna nasionalisme dan diharapkan mampu menjadi ikon musik kebangsaan baru bagi Indonesia.
“Indonesia sedang membutuhkan banyak cinta. Ayo kita perbaiki bersama. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Hatiku Indonesiaku adalah suara itu,” tutur Moh. Kadri.
(kha)