Yang menarik, FFI 2025 juga kembali melibatkan masyarakat untuk ikut memberikan suara. Namun, film yang bisa dipilih oleh publik adalah film yang sudah tayang dan masuk dalam 20 besar hasil kurasi.
“Untuk voting publik, hanya dari 20 film besar yang sudah tayang di Indonesia. Jadi yang menilai memang benar-benar sudah menonton, bukan sekadar karena bintang utamanya. Kita ingin penilaian ini tetap adil,” tutur Ketua Komite Pembina FFI 2025, Prilly Latuconsina.
(aln)