Setelah terus berusaha menyelami karakter Ian, baru lah Iqbaal memahami pikiran dan tindakan seorang Ian Antono sebagai anak pertama dalam menjalani kehidupannya.
“Tapi ketika mulai diteliti, diperdalam, dan akhirnya bisa masuk ke dalam dunia, permasalahan, pikiran dan juga perasaannya Ian Antono, baru kayak masuk akal apa yang Ian pilih gitu,” kata Iqbaal.
Lebih jauh mengenai film Perayaan Mati Rasa, Iqbaal merasa film ini memberikan banyak pelajaran tentang pentingnya memiliki empati dan kepedulian yang mendalam kepada orang lain, apalagi keluarga sendiri.
“Jadi semoga film ini bisa menjadi pengingat bahwa kalau katanya Dul, harus jadi selalu orang baik supaya punya empati seluas samudera dan mengerti bahwa enggak semua orang tuh kayak kita dan enggak apa-apa gitu,” kata Iqbaal.
Film ini juga menekankan soal pentingnya komunikasi dalam keluarga. Baik hubungan orangtua dan anak atau pun kakak beradik, agar bisa memahami apa yang dirasakan satu sama lain demi keharmonisan keluarga tanpa menaruh ekspektasi apa pun.
(tty)