Mendengar suara napas penculik di telepon, Bryan pun meminta para penculik untuk membebaskan putrinya dan mengancam akan membunuh mereka jika menolak permintaannya. Penculik tersebut hanya membalas “semoga berhasil” dan mengakhiri panggilan.
Setelah itu, Sam, mantan kolega Bryan, memberitahu Bryan bahwa kemungkinan putrinya diculik oleh jaringan perdagangan seks Albania dan mengidentifikasi penculik yang mengobrol dengannya di telepon adalah bos mafia bernama Marko Hoxha.
Mendengar hal itu, Bryan pun segera pergi ke Paris untuk menyelamatkan putrinya. Berbekal informasi yang diberikan putrinya melalui telepon dan pengalamannya sebagai agen CIA, Bryan pun bertekad untuk menangkap penculik putrinya.
(aln)