Sinopsis Sinetron Setulus Hati Episode 143
JAKARTA - Sinopsis sinetron Setulus Hati episode 143 bercerita tentang Frans yang mendatangi Faris dan Emma untuk mengabarkan kedatangan Raditya. Sayang, tak ada dari mereka yang tahu bahwa Raditya adalah kaki tangan Emma.
Emma mempekerjakan pria itu untuk memuluskan rencananya merebut warisan Dharma dari tangan Rossa. Meski begitu, Rossa tetap teguh dan meyakinkan Suryani dan Faris bahwa dia akan mengikuti aturan hukum yang ada.
Sementara itu, konflik antara Faris dan Emma semakin memanas terkait warisan. Faris terus membela Rossa dan meminta Emma untuk mencabut laporan polisi terhadapnya.
Emma yang tak merasa mendapat dukungan dari sang suami pun marah sampai menghancurkan kamar mereka. Faris mencoba menenangkan Emma, namun pandangannya tetap tidak berubah—dia yakin bahwa Rossa tidak bersalah.
Raditya akhirnya pindah ke rumah Dharma bersama Faris dan Emma. Faris mulai heran dengan sikap Emma yang mendadak baik pada Raditya, meskipun Emma sebenarnya tidak suka bahwa Raditya bisa merebut bagian warisannya.
Di balik kebaikannya, Emma diam-diam meminta Raditya membantunya mencari bukti untuk menjatuhkan Rossa. Raditya yang belum mengetahui bahwa targetnya adalah Rossa, setuju tanpa ragu.
Gerak-gerik Raditya yang aneh menambah kecurigaan Faris, yang mulai bertanya-tanya apakah Raditya benar-benar anak kandung Dharma. Di lain pihak, Suryani tak rela Rossa harus berurusan dengan polisi.
Meski demikian, Rossa tetap pergi untuk memberikan keterangan. Di kantor polisi, Rossa tak sengaja bertemu dengan Alvino, yang ternyata bukan datang untuk menambah kesaksian yang memberatkan Rossa, melainkan melaporkan hilangnya bayi Lia.
Setelah terjadi kesalahpahaman, Rossa meminta maaf dan hampir terjatuh, namun diselamatkan oleh Alvino. Momen itu membuat Faris cemburu ketika menjemput Rossa, namun dia akhirnya bisa ditenangkan oleh Rossa.
Setelah selesai memberikan keterangan, Rossa bertemu dengan Emma. Dia mencoba memprovokasi Rossa agar segera mengaku, tetapi Rossa tidak tinggal diam dan balik melabrak Emma. Merasa terpojok, Emma segera mempercepat rencana dua saksi palsunya untuk memperburuk posisi Rossa.
