JAKARTA - Dangdut identik dengan alunan musiknya yang asyik untuk membuat tubuh bergoyang. Akan tetapi, ada sejumlah lagu dangdut yang justru membuat pendengar nangis bombay saat mendengarkan bait demi bait liriknya.
Tak hanya satu lagu dangdut yang memiliki lirik cukup sedih dan menyayat hati. Okezone akan menyajikan 10 lagu lawas dangdut yang sukses membuat pendengar sedih saat memahami liriknya.
Lagu Pagar Makan Tanaman dari Mansyur S tampaknya cukup pas didengarkan oleh seseorang yang ditikung oleh sahabat sendiri.
"Kau bagaikan pagar yang makan tanaman, Sungguh tiada aku menduga. Engkau teman karibku lebih dari saudara, Namun begitu tega kau rampas segalanya. Putus kinilah sudah persaudaraan kita, Yang lama kita bina susah senang bersama. Apa artinya berteman di belakang kau menikam".
Lagu Lebih Baik Sakit Gigi milik Meggy Z cukup tenar pada masanya. Lagu yang rilis pada 1996 ini menceritakan tentang perasaan sakit hati lantaran ditinggal kekasih hingga merasa bahwa sakit gigi jauh lebih baik.
"Dari pada sakit hati, Lebih baik sakit gigi ini. Biar tak mengapa. Rela rela rela aku relakan, Rela rela rela aku rela. Kalau terbakar api, Kalau tertusuk duri mungkin. Masih dapat ku tahan, Tapi ini sakit lebih sakit, Kecewa karena cinta".
Dicampakkan kekasih lantaran dia lebih memilih orang lain yang lebih muda, menjadi tema utama dalam lagu Tersisih milik Rita Sugiarto.
"Baju baru kau sayang-sayang, kain lapuk kau buang-buang. Dulu ku kau bangga-banggakan, setelah bosan engkau campakkan. Ku tersisih tak terpakai lagi, dari pelukanmu dan kasih sayangmu. Ku tersisih tak dikenal lagi, dari pandanganmu dan perhatianmu".
Lagu hits milik Iis Dahlia 'Payung Hitam' bercerita tentang seseorang yang dibanding-bandingkan dengan orang lain.
"Tapi kini setelah engkau kembali, sikap sungguh menyakitkan hati. Mengapa baru sekarang aku kau banding bandingkan dengan wanita yang baru. Kau cinta kejam".
Elvy Sukaesih menumpahkan rasa rindunya pada sang kekasih lewat lagu Izinkanlah. Lagu ini bercerita tentang restu yang tak didapatkan hingga akhirnya harus berpisah.
"Izinkanlah aku untuk yang terakhir. Melepaskan rindu yang lama terpendam. Doaku padamu. Tuhan izinkanlah. Izinkanlah aku walau sedetik lamanya. Aku berjumpa sang kekasih. Walaupun akhirnya aku harus menderita. Karna berpisah sang kekasih".
Duet Evie Tamala dan Imron Sadewo mengisahkan tentang penyesalan telah memilih pasangan yang salah. Sebab, sosok yang benar-benar mencintai adalah yang selama ini disia-siakan.
"Sesal kian mendera, akhir sudah cerita. Kini kau telah berdua, itu kenyataannya. Bila saja kutahu bahwa kesetiaanmu begitu dalam padaku. Takkan aku mengingkari janjiku. Sekian lama kucari dirimu kasih, dari waktu ke waktu kucari, hingga putus asa diri ini".
Bercerita tentang kondisi seseorang yang ingkar janji dan mengakhiri sebuah hubungan, tampaknya pernah dirasakan oleh hampir semua orang yang merasakan jatuh cinta. Hal itulah yang membuat Rhoma Irama menuangkannya dalam lirik lagu berjudul Kegagalan Cinta.
"Kau yang mulai kau yang mengakhiri. Kau yang berjanji kau yang mengingkari".
Jhonny Iskandar merasa bahwa lagunya 'Bukan Pengemis Cinta' cocok untuk menggambarkan perasaan seseorang yang dicampakkan dalam sebuah hubungan asmara. Lewat lagunya, Jhonny berharap agar seseorang yang diabaikan dalam cinta bisa kembali bangkit.
"Aku bukan pengemis cinta yang slalu harus mengalah. Bila diputuskan cinta dari sang kekasih. Wanita bukan engkau saja, yang ada dalam dunia. Cantik bukanlah utama menghiasi jiwa".
Machicha Mochtar merilis lagu Ilalang pada 1998 yang bercerita tentang perasaan sakit hati saat melihat pasangan selingkuh di depan mata.
"Benar cerita burung-burung. Dirimu slalu berdusta. Benar kata bisik angin. Kau takkan pernah setia. Bukan baru sekali ini, hatiku engkau sakiti. Tapi baru kali ini, mataku menjadi saksi".
Lagu Jatuh Bagun sempat dibawakan oleh Meggy Z dan juga Kristina. Lagu ini memiliki lirik mendalam tentang perasaan seseorang yang cintanya tak terbalaskan.
"Jatuh bangun aku mengejarmu. Namun dirimu tak mau mengerti. Ku bawakan segenggam cinta, Namun kau meminta diriku, Membawakan bulan ke pangkuanmu. Jatuh bangun aku mencintai. Namun dirimu tak mau mengerti. Ku bawakan segelas air, Namun kau meminta lautan. Tak sanggup diriku sungguh tak sanggup".
(van)