Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penjelasan soal Sayur dan Ikan yang Diduga Sebagai Kode Transaksi Narkoba Ammar Zoni

Ayu Utami Anggraeni , Jurnalis-Rabu, 07 Agustus 2024 |06:35 WIB
Penjelasan soal <i>Sayur dan Ikan</i> yang Diduga Sebagai Kode Transaksi Narkoba Ammar Zoni
Penjelasan soal {Sayur dan Ikan} yang Diduga Sebagai Kode Transaksi Narkoba Ammar Zoni (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pengadilan Negeri Jakarta Barat kembali menggelar sidang kasus narkoba dengan terdakwa Ammar Zoni. Pada Selasa, 6 Agustus 2024, pengadilan menggelar sidang beragendakan duplik atau jawaban dari pihak Ammar Zoni terhadap replik Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Dalam duplik tersebut kuasa hukum Ammar Zoni, Jon Mathias membantah semua replik dari JPU. Termasuk soal kata 'sayur dan ikan' yang dianggap JPU sebagai kode Ammar Zoni dalam bisnis jual beli narkoba.

Setelah selesai sidang, Jon Mathias mengatakan bahwa soal kode sayur dan ikan tidak ada kaitannya dengan jual beli narkoba.

Penjelasan soal {Sayur dan Ikan} yang Diduga Sebagai Kode Transaksi Narkoba Ammar Zoni (Foto: Ayu Utami/Okezone)

"Sebenarnya itu bukan sandi, Akri ini kan kampungnya di Morotai Maluku Utara, itu penghasil ikan terbesar yang diekspor ke Filipina, kemudian juga kan sayur, ya memang Morotai daerah subur dekat dengan Filipina. Artinya kan penduduk sana bisnisnya ikan segar," kata Jon Mathias saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa, 6 Agustus 2024.

Bahkan Jon Mathias menilai bahwa ikan dan sayur yang dijadikan kode jual beli narkoba itu hanya ilusi jaksa semata.

"Kalau menurut pendapat kami itu mungkin ilusi jaksa aja, karena buktinya gak ada. Kalau ada kan tidak pernah ditunjukan katanya sabu ada 75 gram udah terjual sekarang belum pernah dibuktikan di persidangan," ungkap Jon Mathias.

"Jadi saya bilang itu ilusi saja. Bukan fakta sebenarnya," tegas Jon menambahkan.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement