JAKARTA - Grup band Radja terpantau masih mengurus perlindungan terkait adanya ancaman pembunuhan saat manggung di Malaysia pada Sabtu, 11 Maret kemarin. Pada Rabu, 15 Maret 2023 kemarin, Ian Kasela cs tampak didampingi oleh Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) menyambangi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Ian, Moldy dan Seno jelas masih merasa trauma dan mengaku mengalami cedera mental lantaran ancaman pembunuhan tersebut. Mengingat, mereka baru saja disekap oleh 20 orang pelaku berbadan tegap hampir setengah jam.
"Terutama perlindungan hukum dan karena kami paham ataupun personal apalagi berbau-bau politik kami khawatir. Nah negara boleh, kita sesama jaga negara iya tetapi saya jujur tidak mau mengorbankan trauma kami," ujar Ian Kasela saat ditemui di Kemenlu, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Maret 2023.
Sampai saat ini, Ian dan dua rekannya masih menjalani treatment secara mandiri akibat trauma tersebut. Meski begitu, ia mengaku beruntung lantaran masih bisa santai menjalani aktivitas sehari-hari.
"Untuk sekarang mencoba untuk treatment sendiri jadi apa yang kami lakukan mencoba bahwa happy dengan aktivitas. Tapi tidak bisa dipungkiri trauma," jelasnya.
Sementara itu, drummer dari Radja, Moldyansyah mengatakan bahwa tindakannya dan rekan-rekannya membawa perkara ini ke LPSK dan Kemenlu jelas memiliki tujuan. Salah satunya untuk melindungi keluarga mereka dari hal-hal tidak diinginkan.
Pasalnya, putra Ian Kasela disebut sempat menyaksikan langsung peristiwa tersebut. Sehingga untuk mengantisipasi kejadian itu, pihaknya memutuskan untuk meminta perlindungan keselamatan ke LPSK dan Kemenlu.
"Sekarang kan traumanya ke keluarga apalagi kami bawa anak kesana, anak ini bercerita ke mereka jadi nggak berusaha menutup-nutupi. Bangkit lagi traumanya main terus jadi buat kami susah disembuhkan traumanya," beber Moldy.
"Karena mas Ian kalau diajak foto kabur, karena trauma perasaan di trauma," lanjutnya.
Follow Berita Okezone di Google News