Berkat keseriusannya di industri musik, band asal Jakarta ini berhasil mengeluarkan sejumlah album. Seperti Suit-Suit... He-He (Gadis Sexy) (1990), Piss (1993),Generasi Biru (1994), dan terakhir Nggak Ada Matinya (2013).
Sayangnya, di tengah popularitasnya band SlanK harus terjebak dalam lingkaran narkoba. Perkara barang haram itu mempengaruhi tubuh Slank hingga akhirnya mencetuskan perpecahan.
Personel Slank saat itu Indra Q, Pay, dan Bongky akhrinya keluar. Alhasil, Slank hanya menyisakan Bimbim dan Kaka.
(Sejarah Band Slank. (Foto: Slank/Instagram/@slankdotcom)
Karena tidak ingin Slank tumbang, Bimbim tetap ingin mempertahankan Slank meski hanya bersama Kaka. Singkatnya, saat itu Bimbim mencari personel lain dan mengukuhkan Slank Formasi 14 atau Slank 7. Formasi inilah yang masih solid hingga saat ini.
Di balik kesolidan Slank, rupanya ada sosok Bunda Iffet, ibunda Bimbim yang berperan dalam menangani manajemen band. Berkat kesabaran Bunda Iffet dalam mengawal Slank, band tersebut pun akhirnya keluar dari lingkaran narkoba dan meraih jalan terang.
Slank terakhir mengeluarkan album pada 2013 di usianya yang ke-30. Meski kini Slank sudah meredup di pasaran musik Indonesia, namun namanya selalu ada di hati Slankers.
(ltb)