"Di akhir tahun 70-an saat Saya masih SMP di Surabaya, yang sedang tren adalah musik jazz rock atau jazz kontemporer. Banyak kaset-kaset yang beredar dengan label atau judul “Contemporary Jazz”, “Jazz Vocal”dan sebagainya. Musisinya seperti Al Dimeola, John Mc. Laughlin ataupun grup-grup seperti Weather Report, Return to Forever, dan lain-lain,"paparnya.
Ia lantas membentuk grup band Squirrel di Surabaya. Akhirnya orang lebih mengenal saya sebagai pemain musik jazz.
Padahal ia dan teman-teman di Squirell sebenarnya tidak ada yang menguasai musik jazz secara yang sebenarnya. Waktu itu mereka cuma kebawa tren saja, ternyata cuma kenal kulit luar musik jazz.
Ia baru sadar manfaat belajar jazz standar. Maka ia lantas belajar pada almarhum Jack Lesmana.
Setelah merasa cukup punya bekal ilmu, tahun 1986 sampai 1993 ia mulai berkiprah dari pub ke pub sebagai session player memainkan top 40 dan musik-musik lain konsumsi dunia hiburan malam. Selain itu juga main di klub-klub jazz.
(edh)