"Memaknainya bukan sekadar kita memotong kambing dan sapi. Kan kisah ceritanya ditarik dari seorang ayah yaitu Nabi Ibrahim, yang sangat mencintai anaknya. Lalu Allah suruh Nabi Ibrahim sembelih anaknya," ujar Syakir.
Dari kisah itu, Syakir meneladani bahwa perayaan Idul Adha dengan memotong hewan kurban itu maknanya adalah agar seseorang tak cinta berlebihan kepada suatu hal hingga melupakan Tuhan.
"Menurut Syakir memaknainya bukan cuma motong, tapi gimana kita bisa memotong cinta yang melampaui batas," kata Syakir.
"Yang membuat kita lupa sama cintanya Allah SWT yang senantiasa baik memberikan kenikmatannya untuk kita semua secara gratis," tambahnya.
(LID)