3. Yang Fana Adalah Waktu (1978)
Yang Fana adalah waktu.
Kita abadi, memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa.
"Tapi yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu. Kita abadi.
Baca Juga:
Hengky Kurniawan Ungkap Gaji Jadi Wakil Bupati, Raffi Ahmad Kaget
Tetangga Ungkap Catherine Wilson Sosok yang Tertutup dan Tak Bersosialisasi

4. Pada Suatu Hari Nanti (1991)
Pada suatu hari nanti jasadku tak akan ada lagi.
Tapi dalam bait-bait sajak ini kau tak kan kurelakan sendiri.
Pada suatu hari nanti suaraku tak terdengar lagi tapi diantara larik-larik sajak ini kau akan tetap kusiasati.
Pada suatu hari nanti impianku pun tak dikenal lagi.
Namun di sela-sela huruf sajak ini kau takkan letih-letihnya kucari.
(aln)