JAKARTA - Tri Retno Prayudati alias Nunung, hingga kini diketahui masih menjalani rehabilitasi di RSKO, Cibubur, Jakarta Timur, terkait kasus penyalahgunaan narkotika. Hingga saat ini, Nunung terhitung sudah hampir delapan bulan menjalani rehabilitasi rawat inap di sana.
Menurut Dokter Azhar Jaya, selaku Direktur Utama RSKO, Nunung sempat melakukan penolakan di awal rehabilitasi lantaran masih mengalami ketergantungan pada narkotika yang sempat ia konsumsi. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan keinginannya yang besar untuk bisa sembuh, istri dari July Jan Sambiran ini justru dianggap sebagai salah satu pasien yang kooperatif.
Baca Juga:
Sebelum Dapat Izin Rawat Jalan, Nunung Akan Jalani Evaluasi
Soal Asimilasi, Nunung Dituntut Patuh Jalani Rehabilitasi
"So far bagus ya. Kalau pertama kali biasalah, namanya orang masih ketergantungan, mungkin masih dalam tanda kutip, banyak penolakannya. Tapi setelah dua minggu Bu Nunung mengikuti seluruh kegiatannya. Dia salah satu pasien yang kooperatif. Setiap sesi dilewati semua," tutur Dokter Azhar Jaya, Direktur Utama RSKO, saat dihubungi wartawan.
Azhar menilai bahwa dari segi medis dan psikis, Nunung memang telah dianggap siap untuk kembali bergabung dengan masyarakat dan menjalani rehabilitasi rawat jalan. Akan tetapi, ada beberapa pertimbangan khusus yang masih butuh untuk dievaluasi, sebelum akhirnya Nunung bisa menjalani rawat jalan.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pihak RSKO berharap agar jika kelak Nunung diberi kesempatan untuk menjalani rawat jalan, dirinya tak akan lagi bisa terpengaruh dengan Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (Napza). Apalagi dengan beralasn bahwa pekerjaan yang padat membuatnya terpaksa kembali lagi terpengaruh dengan Napza.
Baca Juga:
Keyakinannya Diusik Netizen, Salmafina Berikan Jawaban Menohok
Jawaban Menohok Salmafina Soal Anak Putuskan Pindah Agama
"Inikan masalah gangguan mental, gangguan gaya hidup. Jadi kalau ditanya sudah terbebas dari pengaruh Napza, sampai saat ini iya. Dia sudah normal. Namun ini kan gaya hidup, kalau misalkan di luar dia tergoda lagi dan sebagainya. Nah ini yang dalam tanda kutip kita harus cegah," paparnya.
"Makanya di RSKO kita itu melakukaan theraphy community jadi selain Bu Nunungnya, suaminya, lingkungan kerjanya. Jangan sampai mereka terkena lagi Napza karena jadwal yang padat dan segala macamnya. Sehingga masalah Napza nggak bisa disalahkan hanya satu orang. Jadi kita harus berpikir secara komprehensif," pungkasnya.
(aln)