Menariknya, tiap personel dalam Kwartet Jaya memiliki kemampuan melawak dan tak sekadar asal bergabung. Ateng misalnya, terkenal berkat tampilan fisiknya yang mungil dan gempal. Sementara Iskak sering tampil dengan tingkah konyol dan Eddy yang berparas tampan memilih tampil di belakang panggung.
Tangan dingin Bing Slamet mampu mengantarkan Kwartet Jaya merajai panggung pementasan di awal tahun ‘70-an. Ia menjadi sumber ide yang sering memberi garis besar kepada rekan sejawatnya. Sehingga tanpa skrip, mereka tetap bisa tampil dengan mengandalkan improvisasi di atas panggung.