JAKARTA - Julukan 'Presiden Pelawak Indonesia' tampaknya memang pantas disandang Bing Slamet. Ayah kandung aktor Adi Bing Slamet ini merupakan komedian mahsyur di era ‘60 hingga ‘70-an. Bahkan, Presiden Soekarno pun menjadi salah satu penggemarnya kala itu.
Darah seni Bing Slamet sudah terlihat sejak muda. Meski lulusan STM Pertambangan yang dinilai cukup bergengsi di era itu, namun dia memilih menjadi pelawak. Namanya mulai harum ketika mengikuti lomba lawak majalah Ria pada 1953.
Dari sinilah awal Bing Slamet membentuk grup lawak bersama Tjepot dan Udel yang mereka namai Trio Los Gilos. Penggemar Bing Crosby ini pun membentuk grup lawak Kwartet Jaya yang melahirkan sederet pelawak besar Tanah Air, seperti Ateng, Iskak, dan Eddy Sud.
Baca juga: Cerita Ambisi Cahyono Hidupkan Lagi Jayakarta Group
Menariknya, tiap personel dalam Kwartet Jaya memiliki kemampuan melawak dan tak sekadar asal bergabung. Ateng misalnya, terkenal berkat tampilan fisiknya yang mungil dan gempal. Sementara Iskak sering tampil dengan tingkah konyol dan Eddy yang berparas tampan memilih tampil di belakang panggung.

Tangan dingin Bing Slamet mampu mengantarkan Kwartet Jaya merajai panggung pementasan di awal tahun ‘70-an. Ia menjadi sumber ide yang sering memberi garis besar kepada rekan sejawatnya. Sehingga tanpa skrip, mereka tetap bisa tampil dengan mengandalkan improvisasi di atas panggung.
Menjadi pentolan dalam grup lawaknya, Bing Slamet juga mengajak serta Ateng, Iskak, dan Eddy untuk merambah dunia layar lebar. Mereka bersama-sama membintangi film Bing Slamet Setan Djalanan, Bing Slamet Dukun Palsu, dan Bing Slamet Koboi Cengeng.

Sayangnya perjalanan pria kelahiran Cilegon ini dalam membesarkan dunia lawak Tanah Air tak berlangsung lama. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada 1974 akibat penyakit liver.*
Baca juga: Menikah di Bali, Jeon Hye Bin Tampil Sederhana dengan Gaun Transparan